Let's Go Pumping lembaga Pendidikan Islam

Let's Go Pumping lembaga Pendidikan Islam
Tingkatkan kualitas Moslem Generation

Rabu, 31 Maret 2010

Mempertaruhkan Generasi Bangsa dengan Makanan समपह

oleh : Miftahul A
Anak yang cerdas sangat diperlukan untuk membangun Indonesia di masa yang akan datang. Generasi hari ini harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Tapi apa jadinya kalau pola makan generasi sekarang cenderung hanya mementingkan rasa tanpa mempedulikan apakah makanan tersebut sehat atau tidak bahkan mungkin malah membuat sakit.
Tantangan dunia pendidikan sekarang adalah memperbaiki sistem dan memproteksi pola konsumsi generasi pendidikan dari produk-produk makanan yang tidak sehat dan merusak organ-organ tubuh anak Indonesia. Sebenarnya kita semua tahu bahwa makanan yang sesuai rekomendasi dunia kesehatan adalah makanan 4 sehat, 5 sempurna, 6 halalan toyiban bukan makanan ringan yang beredar dipasaran yang notabene tidak sehat.
Kita bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika anak-anak menjadi target para penjual makanan-makanan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dari segi kesehatan. Dalam hal ini anak-anak juga dijadikan sasaran meraup keuntungan dari produk makanan yang akan merusak dalam jangka panjang.
Sudah saatnya pemerintah membatasi izin beroperasinya perusahaan makanan kemasan atau makanan ringan yang membahayakan bagi kesehatan generasi penerus bangsa. Menjamurnya pabrik makanan ringan memang dapat mengurangi penggangguran, tapi dampak yang ditimbulkannya juga tak kalah hebatnya antara lain : 1). Menimbulkan masalah sosial baru yaitu meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh siswa-siswi kita. Di sekolah dasar dengan jumlah murid 136 dengan jumlah sampah yang dibuang per anak 3 sampah plastik, sehingga akan terkumpul 408 sampah tiap harinya. Apakah kita rela institusi pendidikan membuang sampah sebanyak itu? 2). Menurunnya daya tahan kesehatan anak-anak yang ditengarai karena mengkonsumsi makanan-makanan yang beredar di pasaran. 3). Tingginya tingkat konsumsi anak. Kita semua tahu bahwa orang tua mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk konsumsi jajanan anaknya. Peribahasa hemat pangkal kaya seakan musnah dari benak anak-anak.
Kalau masalah ini tidak segera direduksi, kemungkinan di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami kehilangan generasi sehat mental jasmani rohani. Kebijakan pemerintah seharusnya bukan hanya pro kapitalis yang memang bisa meningkatkan pendapatan daerah tapi juga harus pro pendidikan. Kita semua tau pendapatan tersebut juga untuk membiayai pendidikan, tapi jangan sampai sektor ekonomi pada akhirnya merusak kesehatan generasi penerus bangsa yang akan membawa Indonesia menjadi Negara tinggal landas, maju, bermartabat, dan berkhlaq mulia. Negara jepang sebagai Negara maju di asia mempunyai tujuan pendidikan yang sederhana sekali diantaranya agar pendidikan menjadikan anak yang sehat badan, jiwa, dan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar